Secuil Hikmah Tentang Kesuksesan

Apabila telah ditunaikan sholat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Alloh dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. ” [Q.S. 62:10]

Dari seorang inspirator yang sudah bisa dibilang “sukses’,karena penghasilannya sudah Rp 50 jutaan lebih/bulan. beliau menceritakan mengenai perjuangan bisnisnya dalam di hadapan ribuan orang. Dari motivasi pribadi yang begitu menggugah itu, dipaparkan 5 hal penting yang diperlukan oleh seseorang yang ingin sukses dalam bisnisnya.

Dalam tulisan ini, penulis mencoba mengadopsi pandangan-pandangan beliau dalam menjelaskan mengenai topik “kesuksesan” secara umum. Semoga bermanfaat. Berikut 4 dari 5 bekal yang berhasil penulis catat dan renungi;

1. Bekal Pertama: Keyakinan
Dengan penuh keyakinan, beliau memaparkan pentingnya keyakinan untuk sukses. Karena akidahnya sebagai seorang muslim benar-benar yakin atas apa yang dijanjikan Alloh dalam sebuah hadist qudsi, bahwa “Allah itu menurut prasangka hambanya’. Ketika hambanya yakin bahwa dia dapat sukses atas izin Alloh, tanpa ada keraguan sedikitpun, maka insya Alloh ia akan mencapai kesuksesan itu.

Bekal ini merupakan bekal dasar yang sangat fundamental. Logikanya kalau manusia itu ga yakin bahwa ia akan sukses, gimana Alloh mau memberikan kesuksesan padanya?

Sedikit/secuai saja keraguan akan hal ini sudah dapat menjadi pertanda besar “kegagalan” akan ditemuinya.

2. Bekal Kedua: Kesuksesan itu Tidak Ditunggu
Dalam orasi motivasinya, beliau mengutip kalam ilahi yang agung dalam qur’an surat Al-Jum’ah ayat 10. “Faidza qudiyatissholatu FANTASYIRU FIL ARDHI wabtaghu minfadlillah…”. Dalam ayat yang turun 1400 tahun lebih yang lalu ini, kata-kata FANTASYIRU FIL ARDHI = “bertebaranlah di muka bumi”, mengandung arti bahwa kesuksesan itu tidak ditunggu, mau tidak mau harus dikejar, dicari dan diikhtiarkan. Konsepnya, berikhtiar sekuat-kuatnya atas proses lalu bertawakkal atas hasilnya.

di tengah2 ayat itu ada kata2: minqoblillah..dst… Ini berarti bahwa perjuangan dalam menggapai kesuksesan haruslah didasarkan pula pada ketaatan kepda Alloh. Sebagaimana yang dipaparkan oleh pembicara itu, katanya jangan salahkan siapa-siapa kalau usaha Anda gagal, banyak masalah dan ga berhasil mulu. Ini mungkin saja akibat Anda terlalu fokus dengan usaha Anda namun mengabaikan ketaatan kepada Alloh. Fokus meeting namun telat sholat dan ga sholat jama’ah pula. Karena sibuk usaha, malah tilawah qur’an rutin ditinggalin, berhenti qiyammullail dan sebagainya.

Sehingga andaipun “sukses” ga akan menjadi ketenangan dalam hidup karena ga berkah.

3. Bekal Ketiga: Tim yang Mendukung Anda
Dengan harunya, beliau menyampaikan mengenai tim sukses yang mendukung keberhasilan bisnisnya. Tim terbaik yang dimiliki oleh pembicara tersebut adalah keluarganya, istrinya dan sepeda motor shogun butut yang menjadi wahana bisnisnya. beliau menjelaskan bahwa usaha apapun yang dilakukannya dalam mencari rezeki lewat berbisnis salah satu tujuannya adalah membahagiakan keluarga, orang tua dan sebagainya. Samakan visi dengan istri, ajak duduk bareng dan bulatkan tekad berjuang bersama.

Kalau penulis adopsi penjelasan beliau tersebut, dapatlah dikatakan bahwa dalam menggapai kesuksesan, dalam hal apapun itu tim harus memiliki visi yang jelas, disepakati dan dihayati bersama dan dijalankan dengan kesungguhan bersama pula. Setiap anggota tim tentu memiliki fungsi dan perannya masing-masing. Memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Kalau boleh mengadopsi akata-kata Pak Dr. Asep Zaenal Aushop dalam khutbah nikah Kang Tony di Cimahi kemarin, bahwa “tim” itu klop-klopan, saling melengkapi dan bekerja sama. Kalau istilah Ustadz Anis Matta, Lc dikatakan bahwa “tim” yang baik itu bukanlah tim unggul, tapi tim yang memiliki bingkai kepribadian yang tepat/cocok. Mungkin ibarat baut dengan murnya. Harus pas.

Nah, terkait dengan kesuksesan, ternyata peran tim sangat signifikan. Oleh sebab itu, tidak boleh sembarangan dalam memilih dan mengelola sumberdaya tim ini. Wallahu’alam.

4. Bekal Keempat: Ridho Orangtua
Keridho’an orangtua amatlah penting, khususnya ibu. Dalam sebuah hadist dinyatakan bahwa Rasulullah menyebut bakti kepada ibu 3 kali baru bakti kepada Bapak. Dan dalam sebuah perkataan ulama/ sahabat (bukan hadist) dikatakan bahwa surga itu di bawah telapak kaki ibu. Wallahu’alam.

Pastinya, ridho orang tua ini begitu penting. Karena ridho Alloh tergantung dengn ridhonya orangtua. kalau oang tua ga ridho, niscaya sang anak ga akan dapet ridho Alloh. Meskipun dalam pandangan orang anak itu “sukses” karena memiliki penghasilan yang besar dan sebagainya, maka sungguh hatinya belum tentu tenteram. Atau jangan-jangan kesuksesan yang dikatakan orang itu hanyalah istidraj dari Alloh yang akan menyengsarakannya di akhirat.

Peran orangtua amat penting. oleh karena itu, bagi siapapun yang saat ini merasakan bahwa telah durhaka kepada orang tuanya, terlebih pernah menyakiti hati orang tuanya, agar segera meminta maaf dengan sungguh sungguh dan tunaikan birrul walidain sebaik-baiknya.

Bentuk birrul walidain (bakti pada orang tua) bagi yang orang tuanya masih ada dapat dengan membahagiakannya, menuruti perintahnya selama tidak bertentangan dengan perintah Alloh dan rasul-Nya, mendo’akan dan memohon ampunkan atasnya dan berupaya menjadi anak sholeh/ sholehah agar menjadi bekal amal jariyah bagi orang tuanya kelak.

bentuk birrul walidain bagi yang orang tuanya sudah wafat dapat dengan berupaya menjadi anak yang sholeh, mendo’akannya agar Alloh mengampuninya, sampai ke berbuat baik kepada sahabat-sahabat baik orangtua yang ditinggalkannya sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab hadist Riyadushsholihin.

Mungkin itulah secuil hikmah tentang kesuksesan yang penulis peroleh malam tadi. Semoga ada hikmah yang bisa diambil oleh kita semua. Mohon maaf kalau ada kesalahan.

Ya Alloh, ampunilah dosa-dosa kedua ibu Bapak kami dan pertemukanlah kami sekeluarga besar kelak di surga-Mu bersama rombongan kaum muslimin di bawah komando Rasul tercinta kami Muhammad Saw.